KILAS SEJARAH FRANCHISE / WARALABA
Sistem bisnis franchise atau waralaba sebenarnya sudah ada sejak ratusan tahun lalu, bahkan di berbagai belahan dunia. Namun, praktik franchise yang modern berkembang pada abad ke-19 dan mencapai popularitas global seiring dengan kemajuan ekonomi serta sistem bisnis di Amerika Serikat. Berikut adalah garis besar sejarah perkembangan bisnis franchise di dunia:
### 1. **Awal Mula dan Penggunaan Franchise (Abad ke-18 hingga ke-19)**
- **Inggris**: Di Inggris pada abad ke-18, sistem franchise sudah mulai digunakan dalam bentuk izin khusus untuk membuka pub atau tempat minum. Pemilik tanah (landlords) akan memberikan hak kepada individu untuk mengoperasikan bisnis pada lahan mereka dan mengambil sebagian keuntungan.
- **Amerika Serikat**: Model franchise lebih berkembang pada abad ke-19 di AS, terutama melalui industri transportasi dan utilitas. Salah satu contoh franchise awal di AS adalah ketika perusahaan kereta api memberikan izin kepada perusahaan-perusahaan kecil untuk beroperasi di bawah nama mereka.
### 2. **Pionir Franchise Modern: Singer Sewing Machine (1851)**
- **Isaac Singer** dari perusahaan **Singer Sewing Machine** dianggap sebagai pionir franchise modern. Pada tahun 1851, Singer menghadapi tantangan untuk memperluas distribusi mesin jahitnya, yang dianggap sebagai produk baru pada saat itu. Dia kemudian mengembangkan model franchise di mana para pemegang franchise mendapat izin untuk menjual mesin jahit Singer di wilayah tertentu. Ini dianggap sebagai contoh franchise modern pertama.
- Franchise Singer memungkinkan penjual mendapat dukungan teknis dan pelatihan dari perusahaan utama, sebuah model yang kemudian ditiru oleh banyak bisnis lain.
### 3. **Awal Franchise Restoran: Coca-Cola dan McDonald's (Awal Abad ke-20)**
- Di awal abad ke-20, perusahaan minuman Coca-Cola memperkenalkan konsep franchise untuk mendistribusikan produk mereka di berbagai negara. Ini dilakukan melalui kerjasama dengan perusahaan botol lokal yang memiliki izin khusus dari Coca-Cola.
- Pada tahun 1950-an, McDonald's menjadi ikon franchise restoran cepat saji. Ray Kroc, seorang pebisnis Amerika, melihat potensi sistem operasi restoran McDonald's dan kemudian memperluasnya melalui franchise. Sistem ini mencakup standar operasi yang ketat, pelatihan untuk franchisee, dan dukungan pemasaran.
### 4. **Munculnya Franchise Global (1980-an hingga Sekarang)**
- Franchise global mulai berkembang pesat pada dekade 1980-an dengan banyak merek Amerika seperti KFC, Pizza Hut, dan Subway yang melakukan ekspansi ke berbagai negara. Model ini mengandalkan standar operasional yang seragam di seluruh cabang franchise di dunia.
- Seiring dengan globalisasi, banyak merek internasional membuka franchise di berbagai negara untuk memanfaatkan pertumbuhan ekonomi global dan permintaan konsumen.
### 5. **Adaptasi dan Perkembangan Franchise di Asia dan Eropa (Era 2000-an)**
- Di Asia, konsep franchise mulai mendapat tempat pada era 2000-an. Beberapa negara, seperti Jepang dan Korea Selatan, mengembangkan regulasi yang lebih baik untuk melindungi franchisee. Indonesia, misalnya, menyaksikan pertumbuhan franchise lokal dalam berbagai sektor, mulai dari makanan hingga pendidikan.
- Eropa juga mulai memiliki regulasi franchise yang lebih ketat, misalnya melalui EU Franchise Disclosure Directive untuk melindungi franchisee dari informasi yang tidak lengkap atau salah.
### 6. **Transformasi Digital dan Franchise Online (Era 2010-an hingga Sekarang)**
- Dengan kemajuan teknologi digital, model franchise mengalami perubahan dengan munculnya franchise berbasis online. Bisnis dalam sektor teknologi, pendidikan online, hingga logistik menggunakan model franchise untuk memperluas jangkauan bisnis.
- Franchise kini mengandalkan teknologi digital untuk mengelola inventaris, pemasaran, dan pelatihan secara online, menjadikannya lebih efisien dan mudah diakses oleh franchisee dari seluruh dunia.
### Kesimpulan
Franchise adalah model bisnis yang berkembang dari sistem lisensi sederhana hingga sistem modern yang sangat terstruktur. Dari distribusi mesin jahit hingga jaringan restoran cepat saji, franchise menjadi pilihan bisnis yang populer karena kemampuannya memperluas pasar dengan dukungan dari franchisor. Saat ini, franchise telah beradaptasi dengan teknologi digital, memperluas jangkauan dan jenis layanan, serta menciptakan peluang bisnis di hampir setiap sektor ekonomi di seluruh dunia.
INSPEKTUR JENDERAL POLISI HAJI DR. ABDUL ROCHIM, SH., M.H., Ph.D
WADANLINMAS HAJJAH SRI MULYANI, SH
DANLINMAS Prof. FuLL ARDI TARUNA, SH [TeaMbak]
 |
DANLANTAS Prof. FuLL I PUTU AGUS WIRYA ARYAWAN, SH [TeaMbak]
Dusun Sambikerep 1 Desa Tapes Geneng Jombang Jawa Timur Nia Angga Penyejuk sejuk Putri Bambang Sugiyarto Nanik Anggorowati menuju ALL CENTRAL DENDRIT
|
SUPERINTENDENT MANAGEMENT SURVEYORS [SMS]
SISTEM BISNIS TERBAIK BARU MUDAH
Waralaba atau franchise adalah model bisnis di mana pemilik merek atau produk (franchisor) memberikan hak kepada pihak lain (franchisee) untuk menjual atau menggunakan merek serta sistem bisnisnya. Berikut ini adalah keuntungan, kerugian, kelebihan, dan kekurangan dari sistem bisnis franchise.
### Keuntungan dan Kelebihan Bisnis Franchise
1. **Brand Awareness dan Reputasi**
Franchisee bisa langsung mendapat manfaat dari merek yang sudah dikenal luas, sehingga tak perlu membangun reputasi dari awal.
2. **Sistem Bisnis yang Sudah Teruji**
Franchisor biasanya sudah memiliki sistem bisnis yang mapan dan teruji sehingga franchisee hanya perlu mengikuti sistem tersebut tanpa perlu memulai dari awal.
3. **Pelatihan dan Dukungan Manajemen**
Franchisor memberikan pelatihan, panduan operasional, dan dukungan manajemen secara berkelanjutan, yang memudahkan franchisee menjalankan usaha.
4. **Manajemen Risiko Lebih Rendah**
Karena bisnis telah terbukti berhasil, risiko kegagalan bisnis franchise biasanya lebih rendah dibandingkan bisnis mandiri yang baru.
5. **Kemudahan Pemasaran**
Dengan brand yang sudah dikenal, franchisee akan lebih mudah menarik konsumen tanpa perlu banyak promosi.
### Kerugian dan Kekurangan Bisnis Franchise
1. **Biaya Franchise yang Tinggi**
Untuk bisa membuka franchise, franchisee biasanya harus membayar biaya awal (franchise fee) dan royalti bulanan atau tahunan kepada franchisor, yang bisa cukup besar.
2. **Keterbatasan Kreativitas dan Kebebasan**
Franchisee harus mematuhi sistem, standar, dan aturan yang ditetapkan franchisor sehingga ruang untuk inovasi atau modifikasi produk terbatas.
3. **Ketergantungan pada Reputasi Franchisor**
Jika franchisor mengalami masalah reputasi atau penurunan kualitas, bisnis franchisee juga bisa terdampak negatif.
4. **Kontrak yang Mengikat**
Banyak franchise mengikat franchisee dalam kontrak panjang, yang membuat mereka sulit berhenti atau keluar dari bisnis jika kondisi pasar berubah.
5. **Tanggung Jawab Pembaruan dan Investasi Tambahan**
Franchisee mungkin harus mengikuti perbaikan sistem, upgrade teknologi, atau perubahan manajemen yang diinginkan franchisor, yang memerlukan biaya tambahan.
### Kesimpulan
Bisnis franchise menawarkan keuntungan berupa kemudahan, brand yang sudah dikenal, dan risiko lebih rendah, tetapi dengan biaya yang lebih tinggi dan batasan dalam kreativitas serta kontrol bisnis. Sistem ini cocok bagi mereka yang ingin menjalankan bisnis dengan model yang sudah teruji namun siap mematuhi aturan dan standar franchisor.